Friday, March 13, 2009

Facebook oh facebook..

Facebook, salah satu situs jejaring social yang amat naik daun saat ini. Siapa yang tidak kenal? Dimana2 lihat orang lagi sibuk dengan pesbuknya, gak di kantor,gak di rumah sama saja. Mulai dari OB sampai petinggi2 di kantor punya account di FB bahkan gak jarang lihat orang2 di jalan ber-pesbuk ria dengan blackberry nya, begitu juga di rumah mulai kakak2 sampai adik2 semua sibuk main pesbuk, bisa dicela habis2an kalo ketahuan blm punya account di FB (aib banget keknya hehe).

Ya, Saya adalah ciri khas orang Indonesia pada kebanyakan, yang suka ikut-ikutan terhadap sesuatu yang sedang nge-trend. Padahal situs pertemanan ini sudah ada sejak tahun 2004, saya pun sudah mengenalnya sejak 2 tahun lalu, namun belum berminat untuk buka account di FB, karena masih setia dengan Fs. Setelah FB ramai di awal tahun 2009 ini (lagi ngetop-ngetopnya nih), dan akibat desakan orang2 sekitar (sahabat, saudara dan teman lama, dan banyaknya mail yang masuk ke account yahoo saya untuk segera bergabung di FB) maka akhirnya saya menyerah dan ikut membuka account di FB, hahaha..welcome to the club!

Setelah terjun langsung dan memperhatikan aktivitas orang2 di pesbuk sekitar 2 bulan ini, amazing.. Gak nyangka, fesbuk sangat begitu hebat hingga kini semua orang sepertinya tidak bisa lepas dari situs pertemanan tersebut (termasuk saya tentunya). Banyak orang yang memanfaatkan situs jejaring social ini dari untuk sekedar mencari kawan lama maupun baru, sebagai ajang narsis dan menginfokan kegiatan setiap hari, jam bahkan menit, digunakan sebagai media kampanye bagi para caleg maupun lembaga profit dan non profit, hingga mencari pekerjaan melalui profile yang dibuat seperti CV.

Fb memang sedikit banyak membantu banyak orang, seperti saya yang terbantu dipertemukan dengan kawan lama, maupun dengan saudara2 sepupu yang sudah jarang sekali bertemu. Mengetahui aktivitas dan kesibukan sahabat-sahabat maupun teman yang sudah jarang bertemu didunia nyata dan yang berada nun jauh di sana. Menyenangkan juga ketika kita bisa chatting langsung dengan orang yang berada nun jauh di sana, bahkan di negeri antah berantah.

Namun, bukan berarti FB tidak punya kekurangan. Berdasarkan pengamatan saya tidak sedikit pula orang yang dirugikan dari situs yang amat menyita perhatian kita akhir2 ini. Mulai dari pelambanan kerja akibat perhatian sebagian besar terkuras untuk aktivitas di Fb, sampai ada orang yang rela merogoh kocek cukup dalam untuk membeli Blackberry demi agar bisa OL di mana saja dia berada.

Sedikit agak kaget juga, ketika beberapa orang dengan beraninya membeberkan data2nya sampai sedetil-detilnya, mulai dari alamat rumah, jabatan dan tempat pekerjaan, sampai nomor kontaknya tanpa menyadari resiko yang akan timbul di kemudian hari. Sebagian mungkin berfikir untuk diketahui teman2 lama, atau bisa juga untuk arena mencari pekerjaan sebab saya pernah mendengar ada perekrutan sebuah perusahaan melalui CV yang di tampilkan di FB oleh pemiliknya. Namun hal tersebut, bukan hal yang tidak mungkin dapat mengundang kejahatan bagi orang lain. Data-data kita bisa saja dengan mudah digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Thursday, March 05, 2009

Happy ever after

Wah sudah agak lama gak nulis blog, lagi sibuk ngolah data dulu. Saat ini saya sedang melakukan riset tentang “Kepuasan Penonton Terhadap Suatu Program Televisi” dan ada satu item pertanyaan yang menjadi perhatian saya. Pada salah satu pertanyaan dalam kuesioner berbunyi “ Jika anda menonton sebuah film, cerita akhir apa yang mau anda lihat?” dan hampir sebagian besar responden menjawab, tentunya cerita yang “Happy Ending”
Hmm.. saya pun begitu, saya lebih senang melihat film yang cerita akhirnya happy ending bukan yang sad ending, sebab setiap manusia memang selalu menghindari kesedihan, kesengsaraan dan segala sesutu yang membuat hidup ini menjadi tidak menyenangkan. Dan kalau boleh memilih, tidak akan ada yang mau mengalami rasa kehilangan, apa lagi se-extrim kematian yang berarti kehilangan untuk selamanya.
Tapi menurut Prima Rusdi dalam bukunya “Perjalanan Mata dan Hati” nampaknya hidup mencoba mengajarkan siapapun untuk mengenal sisi lain darinya yang tidak selalu manis dan riang gembira.
Hidup tidak pernah membiarkan kita sendirian. Dari detik pertama kita lahir, ia langsung menghadirkan kita di tengah kasih sayang keluarga. Ia lalu mempertemukan kita dengan sejumlah orang yang menjadi sahabat-sahabat kita, dan mempercayai sejumlah orang-orang pintar untuk menjadi guru-guru kita. Ia juga menyediakan alam dan segala isinya untuk kehidupan kita. Hidup juga terus menerus mendidik kita untuk senantiasa menjadi lebih baik. Mungkin itulah sedikit jawaban kenapa terkadang ada sejumlah peristiwa pahit dalam hidup manusia. Karena beberapa peristiwa tak menyenangkan terkadang sering berfungsi mengingatkan kita untuk lebih bisa bersyukur dan berusaha menjalani hidup. Karena tidak akan ada yang pernah tau berapa lama semua hal yang menyenangkan dalam hidup ini akan terus menjadi milik kita. Siapapun dan apapun yang ada di sekitar kita bisa hilang kapan saja.....