Thursday, March 05, 2009

Happy ever after

Wah sudah agak lama gak nulis blog, lagi sibuk ngolah data dulu. Saat ini saya sedang melakukan riset tentang “Kepuasan Penonton Terhadap Suatu Program Televisi” dan ada satu item pertanyaan yang menjadi perhatian saya. Pada salah satu pertanyaan dalam kuesioner berbunyi “ Jika anda menonton sebuah film, cerita akhir apa yang mau anda lihat?” dan hampir sebagian besar responden menjawab, tentunya cerita yang “Happy Ending”
Hmm.. saya pun begitu, saya lebih senang melihat film yang cerita akhirnya happy ending bukan yang sad ending, sebab setiap manusia memang selalu menghindari kesedihan, kesengsaraan dan segala sesutu yang membuat hidup ini menjadi tidak menyenangkan. Dan kalau boleh memilih, tidak akan ada yang mau mengalami rasa kehilangan, apa lagi se-extrim kematian yang berarti kehilangan untuk selamanya.
Tapi menurut Prima Rusdi dalam bukunya “Perjalanan Mata dan Hati” nampaknya hidup mencoba mengajarkan siapapun untuk mengenal sisi lain darinya yang tidak selalu manis dan riang gembira.
Hidup tidak pernah membiarkan kita sendirian. Dari detik pertama kita lahir, ia langsung menghadirkan kita di tengah kasih sayang keluarga. Ia lalu mempertemukan kita dengan sejumlah orang yang menjadi sahabat-sahabat kita, dan mempercayai sejumlah orang-orang pintar untuk menjadi guru-guru kita. Ia juga menyediakan alam dan segala isinya untuk kehidupan kita. Hidup juga terus menerus mendidik kita untuk senantiasa menjadi lebih baik. Mungkin itulah sedikit jawaban kenapa terkadang ada sejumlah peristiwa pahit dalam hidup manusia. Karena beberapa peristiwa tak menyenangkan terkadang sering berfungsi mengingatkan kita untuk lebih bisa bersyukur dan berusaha menjalani hidup. Karena tidak akan ada yang pernah tau berapa lama semua hal yang menyenangkan dalam hidup ini akan terus menjadi milik kita. Siapapun dan apapun yang ada di sekitar kita bisa hilang kapan saja.....

No comments: